Muqaddimah dan Kesimpulan Surat Al Faatihah

Muqaddimah Surat Al Faatihah Surat Al Faatihah (Pembukaan) yang diturunkan di Mekah dan terdiri dari 7 ayat adalah surat yang perta...

Surat Al baqarah ayat 106 sampai 113 dan terjemahan

Menasakhkan sesuatu ayat adalah urusan Allah, Alquran tentang menasakhkan alquran, Surat Albaqarah ayat 106, Terjemahan Surat Albaqarah Ayat 106, Penjelasan Surat Albaqarah Ayat 106, Tafsir Albaqarah Ayat 106, Surat Albaqarah ayat 107, Terjemahan Surat Albaqarah Ayat 107, Penjelasan Surat Albaqarah Ayat 107, Tafsir Albaqarah Ayat 107, Surat Albaqarah ayat 108, Terjemahan Surat Albaqarah Ayat 108, Penjelasan Surat Albaqarah Ayat 108, Tafsir Albaqarah Ayat 108, Surat Albaqarah ayat 109, Terjemahan Surat Albaqarah Ayat 109, Penjelasan Surat Albaqarah Ayat 109, Tafsir Albaqarah Ayat 109, Surat Albaqarah ayat 110, Terjemahan Surat Albaqarah Ayat 110, Penjelasan Surat Albaqarah Ayat 110, Tafsir Albaqarah Ayat 110, Surat Albaqarah ayat 111, Terjemahan Surat Albaqarah Ayat 111, Penjelasan Surat Albaqarah Ayat 111, Tafsir Albaqarah Ayat 111, Surat Albaqarah ayat 112, Terjemahan Surat Albaqarah Ayat 112, Penjelasan Surat Albaqarah Ayat 112, Tafsir Albaqarah Ayat 112, Surat Albaqarah ayat 113, Terjemahan Surat Albaqarah Ayat 113, Penjelasan Surat Albaqarah Ayat 113, Tafsir Albaqarah Ayat 113, Penjelasan Alquran, Tafsir Alquran, Tafsir Alquran Lengkap, Alquran Online, Alquran, Alquran terjemahan Depag, Alquran Lengkap, Alquran Arab, Alquran Indonesia, Arti Alquran.

Berikut Surat Al baqarah ayat 106  sampai 113 beserta Terjemahan dan Penjelasannya

AL BAQARAH
(SAPI BETINA)
SURAT KE 2 : 286 ayat

Tentang Menasakhkan sesuatu ayat adalah urusan Allah

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

106. Ayat mana saja[81] yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. Tidakkah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?Asbabun nuzul 

[81]. Para mufassirin berlainan pendapat tentang arti ayat, ada yang mengartikan ayat Al Quran, dan ada yang mengartikan mukjizat. 

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa turunnya wahyu kepada Nabi SAW kadang-kadang pada malam hari tapi beliau lupa siang harinya. Maka Allah turunkan ayat ini (S. 2: 106) sebagai jaminan bahwa wahyu Allah tidak akan mungkin terlupakan. 
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari 'Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas.) 


107. Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah? Dan tiada bagimu selain Allah seorang pelindung maupun seorang penolong.


108. Apakah kamu menghendaki untuk meminta kepada Rasul kamu seperti Bani Israil meminta kepada Musa pada jaman dahulu? Dan barangsiapa yang menukar iman dengan kekafiran, maka sungguh orang itu telah sesat dari jalan yang lurus.Asbabun nuzul 
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rafi' bin Huraimalah dan Wahab bin zaid berkata kepada Rasulullah SAW: "Hai Muhammad! Cobalah turunkan kepada kami suatu kilat yang akan kami baca, atau buatlah sungai yang mengalir airnya, pasti kami akan mengikuti dan mempercayai tuan." Maka Allah menurunkan ayat tersebut di atas (S. 2: 108) sebagai peringatan agar umat Islam tidak mengikuti bani Israil di dalam mengikuti ajaran Rasul. 
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Sa'id atau 'Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas.) 

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa orang kafir Quraisy meminta kepada Nabi Muhammad SAW supaya gunung Shafa dijadikan emas. Maka Nabi SAW bersabda: "Baiklah, akan tetapi apabila kamu kufur, gunung ini akan berakibat seperti hidangan yang diminta bani Israil." (Sebagaimana tercantum dalam surat al-Maidah 112/115, kaum Hawariyyun meminta kepada Nabi ISa, agar Allah menurunkan hidangan dari langit. Allah mengabulkannya dengan ancaman siksaan bagi orang yang kufur kepada-Nya.) Kaum Quraisy menolak syarat tersebut, kemudian pulang. Maka Allah menurunkan ayat ini (S. 2: 108) berkenaan dengan peristiwa tersebut. 
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Mujahid.) 

Menurut riwayat lain turunnya ayat ini (S. 2: 108) sehubungan dengan peristiwa ketika orang-orang Arab meminta kepada Nabi Muhammad SAW agar mendatangkan Allah kepada mereka, sehingga dapat terlihat dengan nyata oleh mata mereka. 
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari as-Suddi.) 

Menurut riwayat lain dikemukakan bahwa seorang laki-laki berkata kepada Rasulullah SAW: "Ya Rasulullah, bagaimana kalau kifarat (denda tebusan dosa) kami disamakan saja dengan kifarat bani Israil? Nabi SAW menjawab: "Maha Suci Allah, sungguh aku tidak menghendakinya. Karena Allah memberikan kepadamu yang lebih baik daripada yang diberikan kepada bani Israil dahulu. Apabila mereka melakukan kejahatan, tertulislah itu di atas pintu rumah mereka dan kifaratnya. Apabila telah ditunaikan kifaratnya, tinggallah kehinaan baginya di dunia. Dan apabila tidak ditunaikan mereka akan mendapat pula kehinaan di akhirat. Bukankah Allah telah memberikan yang lebih baik kepadamu daripada itu dengan firman-Nya: "Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan atau menganiaya dirinya, kemudian ia minta ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang." (QS 4: 110). Dan selanjutnya Nabi SAW bersabda: "Shalat yang lima, dan shalat Jum'at sampai Shalat Jum'at berikutnya menjadi kifarat kesalahan yang dikerjaan di antara waktu kesemuanya itu." Maka Allah menurunkan ayat tersebut di atas (S. 2:108), sebagai teguran terhadap orang yang ingin mengubah ketentuan Allah. 
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Abal-'Aliah.) 


 109. Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya[82]. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.Asbabun nuzul 
[82]. Maksudnya: keizinan memerangi dan mengusir orang Yahudi. 

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Hay bin Akhtab dan Abu Jasir bin Akhtab termasuk kaum Yahudi yang paling hasud terhadap orang Arab, dengan alasan Allah telah mengistimewakan orang Arab dengan mengutus Rasul dari kalangan mereka. Kedua orang bersaudara itu bersungguh-sungguh mencegah orang lain masuk Islam. Maka Allah menurunkan ayat ini (S. 2: 109) sehubungan dengan perbuatan kedua orang itu. 
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Sa'id atau 'Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas.) 


110. Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan. 


111. Dan mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata: "Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang-orang (yang beragama) Yahudi atau Nasrani." Demikian itu (hanya) angan-angan mereka yang kosong belaka. Katakanlah: "Tunjukkanlah bukti kebenaranmu jika kamu adalah orang yang benar." 


112. (Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. 


113. Dan orang-orang Yahudi berkata: "Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan", dan orang-orang Nasrani berkata: "Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan," padahal mereka (sama-sama) membaca Al Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili diantara mereka pada hari Kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya. Asbabun nuzul 

Dalam suatu riwayat dikemukakan, ketika orang-orang Nashara Najran menghadap kepada Rasulullah SAW. Datang pulalah padri-padri Yahudi. Mereka bertengkar di hadapan Rasulullah SAW. Berkatalah Rafi' bin Khuzaimah (Yahudi): "Kamu tidak berada pada jalan yang benar, karena menyatakan kekufuran kepada nabi Isa dan kitab Injilnya." Seorang dari kaum Nashara Najran membantahnya dengan mengatakan: "Kamu pun tidak berada di atas jalan yang benar, karena menentang kenabian Musa dan kufur kepada Taurat." Maka Allah menurunkan ayat ini (S. 2: 113) sebagai jawaban atas pertengkaran mereka. 
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Sa'id atau 'Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas.)  

Demikian Surat Albaqarah ayat 106 sampai 113 dan Terjemahannya serta Penjelasannya

Belum ada Komentar untuk "Surat Al baqarah ayat 106 sampai 113 dan terjemahan"

Posting Komentar

Kritik dan Saran Sangat Diharapkan untuk Mendukung Supaya Web ini Menjadi Lebih Baik. Komentar Anda adalah tanggapan pribadi, kami berhak menghapus komentar yang mengandung kata-kata pelecehan, intimidasi, dan SARA. Terima kasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel