Muqaddimah dan Kesimpulan Surat Al Faatihah

Muqaddimah Surat Al Faatihah Surat Al Faatihah (Pembukaan) yang diturunkan di Mekah dan terdiri dari 7 ayat adalah surat yang perta...

Surat Al baqarah ayat 163 sampai 171 dan terjemahan

Allah Yang Berkuasa dan Yang Menentukan, Alquran Tentang Allah SWT, Ayat Alquran tentang Tuhan, Surat Albaqarah ayat 163, Terjemahan Surat Albaqarah Ayat 163, Penjelasan Surat Albaqarah Ayat 163, Tafsir Albaqarah Ayat 163, Surat Albaqarah ayat 164, Terjemahan Surat Albaqarah Ayat 164, Penjelasan Surat Albaqarah Ayat 164, Tafsir Albaqarah Ayat 164, Surat Albaqarah ayat 165, Terjemahan Surat Albaqarah Ayat 165, Penjelasan Surat Albaqarah Ayat 165, Tafsir Albaqarah Ayat 165, Surat Albaqarah ayat 166, Terjemahan Surat Albaqarah Ayat 166, Penjelasan Surat Albaqarah Ayat 166, Tafsir Albaqarah Ayat 166, Surat Albaqarah ayat 167, Terjemahan Surat Albaqarah Ayat 167, Penjelasan Surat Albaqarah Ayat 167, Tafsir Albaqarah Ayat 167, Surat Albaqarah ayat 168, Terjemahan Surat Albaqarah Ayat 168, Penjelasan Surat Albaqarah Ayat 168, Tafsir Albaqarah Ayat 168, Surat Albaqarah ayat 169, Terjemahan Surat Albaqarah Ayat 169, Penjelasan Surat Albaqarah Ayat 169, Tafsir Albaqarah Ayat 169, Surat Albaqarah ayat 170, Terjemahan Surat Albaqarah Ayat 170, Penjelasan Surat Albaqarah Ayat 170, Tafsir Albaqarah Ayat 170, Surat Albaqarah ayat 171, Terjemahan Surat Albaqarah Ayat 171, Penjelasan Surat Albaqarah Ayat 171, Tafsir Albaqarah Ayat 171, Penjelasan Alquran, Tafsir Alquran, Tafsir Alquran Lengkap, Alquran Online, Alquran, Alquran terjemahan Depag, Alquran Lengkap, Alquran Arab, Alquran Indonesia, Arti Alquran, Alquran terjemahan Indonesia.

Berikut Surat Al baqarah ayat 163 sampa 171  beserta Terjemahan dan Penjelasannya

JUZ 2

AL BAQARAH
(SAPI BETINA)
SURAT KE 2 : 286 ayat


Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyanyang

163. Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Asbabun nuzul 

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika turun ayat tersebut di atas (S. 2: 163), kaum musyrikin kaget dan bertanya-tanya. "Apakah benar Tuhan itu tunggal? Jika benar demikian, berikanlah kepada kami bukti-buktinya!" Maka turunlah ayat berikutnya (S. 2: 164) yang menegaskan adanya bukti-bukti keesaan Tuhan. 
(Diriwayatkan oleh Sa'id bin Manshur di dalam Sunannya, al-Faryabi di dalam Tafsirnya, dan al-Baihaqi d idalam Kitab Syu'bul Iman yang bersumber dari Abidl-Dluha. As-Sayuthi berpendapat bahwa Hadits ini mu'dlal, tetapi ada syahid (penguatnya).) 

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa setelah turun ayat ini (S. 2: 163) kepada Nabi SAW di Madinah, kafir Quraisy di Mekah bertanya. "Bagaimana Tuhan Yang Tunggal dapat mendengar manusia yang banyak?" Maka turunlah ayat berikutnya (S. 2: 164) yang menegaskan adanya bukti-bukti keesaan Tuhan. 
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Abu-Syaikh di dalam kitab al-'Izhmah yang bersumber dari 'Atha'.) 

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum Quraisy berkata kepada Nabi Muhammad SAW. "Berdoalah kepada Allah agar Ia menjadikan Shafa ini gunung mas, sehingga kita dapat memperkuat diri melawan musuh." Maka Allah menurunkan wahyu kepadanya (S. 5: 115) untuk menyanggupi permintaan mereka dengan syarat apabila mereka kufur setelah dipenuhi permintaan mereka, Allah akan memberikan siksaan yang belum pernah diberikan kepada yang lain di alam ini. Maka bersabdalah Nabi SAW: "Wahai Tuhanku, biarkanlah aku dengan kaumku, aku akan ajak mereka sehari-demi sehari." Maka turunlah ayat tersebut di atas (S. 2: 164) yang menjelaskan mereka meminta Shafa dijadikan emas, padahal mereka mengetahui banyak ayat-ayat (tanda-tanda) yang luar biasa daripada itu. 
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Ibnu Marduwaih yang bersumber dari Ibnu Abbas. Sanadnya baik dan maushul, yaitu hadits yang sanadnya tidak terputus sampai kepada Nabi SAW). 

164. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. 


165. Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu[106] mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). 
 
[106]. Yang dimaksud dengan orang yang zalim di sini ialah orang-orang yang menyembah selain Allah. 


166. (Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali. 

167. Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: "Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami." Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka. 


168. Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu. 

169. Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui. 


170. Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?". Asbabun nuzul 

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa turunnya ayat ini (S. 2: 170) sehubungan dengan ajakan Rasulullah SAW kepada kaum Yahudi untuk masuk Islam, serta memberikan kabar gembira, memperingatkan mereka akan siksaan Allah serta adzab-Nya. Rafi' bin Huraimallah dan Malik bin 'auf dari kaum Yahudi menjawab ajakan ini dengan berkata: "Hai Muhammad! Kami akan mengikuti jejak nenek moyang kami, karena mereka lebih pintar da lebih baik daripada kami." Ayat ini turun sebagai teguran kepada orang-orang yang hanya mengikuti jejak nenek moyangnya. 
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dari Sa'id atau 'Ikrimah yang bersumber dari Ibnu Abbas.) 


171. Dan perumpamaan (orang-orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja[107]. Mereka tuli, bisu dan buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti. 

[107]. Dalam ayat ini orang kafir disamakan dengan binatang yang tidak mengerti arti panggilan penggembalanya.

Demikian Surat Albaqarah ayat 163 sampai 171 dan Terjemahannya serta Penjelasannya

Belum ada Komentar untuk "Surat Al baqarah ayat 163 sampai 171 dan terjemahan"

Posting Komentar

Kritik dan Saran Sangat Diharapkan untuk Mendukung Supaya Web ini Menjadi Lebih Baik. Komentar Anda adalah tanggapan pribadi, kami berhak menghapus komentar yang mengandung kata-kata pelecehan, intimidasi, dan SARA. Terima kasih.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel